HIJRAH CINTA-KURSUS KOMPUTER
Kursus Komputer bersertifikat. Lembaga kursus Citra Telematika menyelenggarakan :
1. Aplikasi Perkantoran
2. Desain Grafis
3. Jaringan Komputer
4. Robotika
5. Pemasaran Digital
Citra Telematika - Kursus Komputer di Majalengka |
Jl. Raya Timur No. 65, Ciborelang, Jatiwangi
Kab. Majalengka
(0233) 8281236 | 085216667297
Kursus komputer pintar
Zaman yang semakin modern, arus teknologi modern yang semakin deras, diperbanyak lagi dengan hantaman ‘industrialisasi’ syariat, menyebabkan terjadinya penyusutan makna hijrah. Masuk organisasi tertentu, dibilang telah hijrah. Ikut kumpulan tertentu, dibilang telah hijrah. Merubah penampilan, dibilang telah hijrah. Apakah melulu sebatas tersebut saja indikator hijrah seseorang?
Mari kita kupas dari suatu sisi yang paling unik di kalangan remaja. Cinta. Apa kaitannya dengan hijrah? Banyak orang yang memberi batas makna hijrah sekedar perubahan supaya lebih gampang mendapatkan jodoh yang shalih/shalihah. Kita mesti berani mengakui bahwa itulah yang sedang tidak sedikit terjadi hari ini.
Tak heran, kajian-kajian bertemakan nikah muda lebih tidak sedikit digandrungi kawula muda ‘pelaku’ hijrah daripada kajian aqidah, fiqih, akhlaq, dan sebagainya. Media sosial secara terbius menjadi ajang mempromosikan diri. Unggah potret selfi, cekrek, kemudian disertai caption tausiyah. Lha, hubungannya apa?
Ditambah lagi dengan timbulnya pasangan-pasangan selebgram, pelaku nikah muda yang istiqamah ‘menginspirasi’ semua jomblo dengan galeri kemesraan mereka. Wah, semakin menciptakan hijrah ini hendak cepat berbuah hasil; menemukan si dia.
Lalu bagaimana idealnya? Bicara mengenai ideal, anda harus mengetahui dahulu ideal menurut keterangan dari siapa yang dimaksud? Tentu saja menurut keterangan dari syariat Allah ‘Azza wa Jalla. Mari anda simak sabda Rasulullah ﷺ dalam hadits berikut:
“Sesungguhnya masing-masing amalan tergantung pada niatnya. Dan masing-masing orang bakal mendapatkan apa yang ia niatkan. Barangsiapa yang hijrahnya sebab Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya sebab dunia yang dikehendakinya atau sebab wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya untuk apa yang ia niatkan.”(HR. Bukhari dan Muslim)
Apa maknanya? Jika hijrahmu melulu sebatas supaya segera menemukan pasangan yang shalih, wahai ukhti, ketahuilah bahwa hijrahmu tersebut sia-sia. Bukan keridhaan Allah sebagai destinasi utamamu. Yang kau usahakan tersebut tidak bernilai harganya.
Mari bersihkan niat, luruskan tekad. Katakan untuk hatimu, “Hijrahku melulu untuk Rabbku”. Sibukkan diri menuntut ilmu syar’i. Kenali ia sebenar-benarnya dengan mempelajari tauhid. Asah pengetahuanmu mengenai ilmu fiqih. Perlembut akhlakmu dan percantik adabmu. Bekali diri dengan pengetahuan.
Lalu, tidak bolehkah ikut kajian pra-nikah? Boleh, bahkan paling perlu. Hanya saja, tidak boleh jadikan tersebut satu-satunya. Sementara yang lain dilalaikan begitu saja. Perkara jodoh, duh ukhti, tersebut mah bonus dari Allah. Jadi tidak butuh khawatir. Allah tahu kok kualitas diri kita.
Kursus komputer pintar
Hijrah atau Sekedar Ganti Casing?
Kalau hijrah dimaknai sebagai evolusi gaya berpakaian, ayo kita kupas dari sisi ini. Mengubah gaya berpakaian; dari pakaian yang tidak memblokir aurat untuk pakaian taat ialah kemajuan besar. MasyaAllah. Prosesnya dapat jadi berat untuk sebagian orang.
Sadarkah anda bahwa evolusi zaman ini luar biasa? Bagaimana tidak? Dahulu, paling sedikit perempuan muslimah yang berhijab. Di antara mereka tidak sedikit yang dicurigai macam-macam. Hijab ialah barang asing pada masa-masa itu. Seiring berjalannya waktu, mulai tidak sedikit muslimah yang berhijab. Walaupun ejekan dan hinaan masih sering mereka dapatkan. Namun sudah tidak sedikit juga orang yang menerima hijab. Sekarang? Hijab tidak lagi barang baru, bahkan nyaris setiap ketika kita temui, kata ‘syar’i’ melekat mendampinginya.
Dapat anda saksikan betapa tidak sedikit toko offline maupun online yang melangsungkan lapak berjudul “Hijab Syar’i”. Begitu tidak sedikit kita temui mode-mode baru berlahiran dengan sekian banyak macam gaya dan berbagai warna. Ya, hijab, syariat Allah yang mulia ini sudah diindustrialisasi.
Ketika syari’at telah diindustrialisasi, maka berhijrah bakal kehilangan esensinya. Orang-orang bakal lupa mengenai kesederhanaan dalam berpakaian, tak sempat akan arti hijab yang sebenarnya; menutup, bukan mempercantik. Mau tidak mau anda harus mengakui, bahwa tidak sedikit pelaku hijrah terjerembab dalam tren berpakaian ini.
Wahai saudariku, semua muslimah shalihah, telah semestinya anda move on dan membuka benak kita. Makna hijrah tidak sesempit itu. Hijrah ialah bergerak mendekat untuk Allah. Jadi, bilamana pakaian yang sekitar ini anda anggap sebagai indikator hijrah tersebut tidak dapat membuat anda lebih dekat dengan Allah, kemudian apanya yang hijrah?
Apabila pakaian syar’i yang ‘menutup’ tersebut membuat anda semakin hendak dilihat, hendak dipuji, atau hendak dikenal di dunia nyata maupun maya, kemudian apanya yang hijrah? Apabila pakaian yang anda kenakan tersebut membuat anda tampil lebih cantik dengan mode dan warna unik ala zaman now, kemudian apanya yang hijrah?
Lupakah anda dengan ucapan sahabat mulia Mu’adz bin Anas radhiyallahu ‘anhu? “Barangsiapa yang meninggalkan pakaian (yang bagus) diakibatkan tawadhu’ (merendahkan diri) di hadapan Allah, sementara ia sebetulnya mampu, niscaya Allah memanggilnya pada hari kiamat di hadapan segenap makhluk dan ia diajak memilih jenis pakaian mana saja yang ia kehendaki guna dikenakan.” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad)
Kita mesti ingat bahwa anda hijrah guna siapa? Kita berpakaian guna mengharap keridhaan siapa? Apakah insan atau Allah? Jawabannya terdapat di diri anda masing-masing.
Kursus komputer pintar
Saudariku, hijrah tersebut berat, tetapi istiqamah lebih berat. Kita mesti selalu mengawal kelurusan niat dan kebenaran amal. Hijrah tidak saja sekali, tetapi harus terus saya dan anda lakukan sampai anda mati. Bergerak dari kejelekan menuju kebaikan, beralih dari amalan yang biasa-biasa saja untuk amalan luar biasa, terus begitu hingga maut menjelang. Semoga Allah meneguhkan anda di atas agama-Nya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar